Pada suati hari yang cerah pergilah Nasrudin Affandi membawa enam ekor keledai untuk dijual di pasar. Belum lama berjalan, ia sudah meraa lelah. Dinaikinya salah seekor keledainya, lalu berangkat lagi. Tak lama kemudian, iseng-iseng ia menghiting keledainya. Ia meraa heran, sebab keledainya tinggla lima ekor. Maka ia turun utnuk mencari keledai yang seekor lagi. Setelah menghitung dengan teliti, ia kembali heran, sebab jumlah keledainya sekarang genap enam ekor.
Lalu ia naiki lagi seekor. Lima menit kemudian ia menghitung lagi keledainya. Nasrudin kebingungan, sebab sekarang keledainya kembali tinggal lima ekor. Waktu itukebetulan seorang kenalannya lewat dan bertanya mengapa ia kebingungan.
“aku meninggalkan rumah membawa enam ekor keledai. Kemudian tinggal lima, sesudah itu kembali enam, dan sekarang kuhitunh lagi tinggal lima ekor. Lihat, kalau tak percaya, kuhitung: satu, dua, tiga, empat, lima…”
“bukankah yang seekor lagi kau naiki Nasrudin Affandi?” kata kenalannya, “Itulah keledai yang keenam, sedang keledai yang ketujuh adalah kau.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar