Jumat, 11 November 2011

Janji di Alam Abadi


Sepenuh kalbu sepanjang peluh
Kusampaikan bahwa kau lampion jiwa
Terikat akan tirakat hingga akhir waktu
Kupautkan tali-tali jiwa bagi setiap anugerah yang kuyakini

Wahai kau kekasih penguat jiwa
Akan kumasukkan kau ke dalam sejarah panjang diri
Kutempatkan hadirmu jauh di lubuk hatiku
Tiada ragu juga akan kucipta kidung kasih kita
Bukan karena apa-apa
Tapi karena itu engkau sahabat sejatiku

Tahukah engkau wahai raga yang belum kukenal
Jauh sebelum tinta ini tercipta dan tulisan ini ada
Namamu sudah tertuang di nadiku
Terikat nama kita untuk saling menyatu nantinya

Wahai jiwa yang saat ini belum kukenal
Biarlah kupalingkan diri kini dari cinta
Agar waktu nanti kau hadir tuk sempurnakan hidup dan ibadahku untuk-Nya
Kelak kau juga sempurnakan tirakat abadi yang pernah Dia ukir untuk kita di Lauh Mahfuz
Alhamdulillah... Dia kirimkan kau nantinya untukku


puisi ini didedikasikan buat semua orang yang masih mencari pemilik kembaran rusuknya yang pernah menyatu dulunya... tetaplah tenang dalam menemukan kepingan jiwamu yang kini terserak diantara kepingan-kepingan yang begitu serupa...  :)

Sumber gambar : http://anakbontang.files.wordpress.com/2009/01/webshots_2_004.jpg?w=300&h=225

Makanan Sehat, Otak pun Pintar

Otak memerlukan 50% dari seluruh kebutuhan energi atau tenaga dalam tubuh. Kurangnya nutrisi otak,seperti multivitamin, asam amino dan mineral sangat mempengaruhi daya maksimal otak.
Otak merupakan organ vital bagi manusia. Berbagai potensi dan kemampuan dikendalikan dari otak. Berbagai upaya pun dilakukan untuk mengoptimalkan fungsi otak, terutama pada anak-anak. Tiga prinsip untuk mengoptimalkan fungsi otak adalah nutrisi, stimulasi dan emosi .
Berikut ini adalah beberapa nutrisi yang sangat baik dikonsumsi untuk merawat dan mengoptimalkan fungsi otak
Kuning Telur
Makanan untuk perkembangan otak dan memori melimpah di kuning telur. Inilah mengapa anak di bawah usia tujuh tahun dianjurkan mengonsumsinya, karena area yang mempengaruhi daya ingat masih berada pada tahap awal perkembangan.
Kacang
Kacang banyak mengandung vitamin E yang bisa membuat otak sehat,sehingga membantu mencegah kehilangan memori akibat penuaan
Omega-3
Asam lemak omega-3 akan diolah menjadi DHA. Mengkonsumsi bahan makanan yang kaya akan asam lemak omega-3 maupun DHA akan melancarkan pengiriman sinyal di otak. Rendahnya tingkat DHA dapat menyebabkan kehilangan memori, kurang konsentrasi atau gangguan suasana hati. Kenari, ikan salmon adalah contoh beberapa bahan makanan yang kaya omega-3.
Kacang Mete
Kacang mete kaya magnesium yang memungkinkan produksi oksigen ke sel otak meningkat.
Biji Kopi
Biji kopi kaya akan vitamin, mineral, antioksidan dan asam amino. Beberapa penelitian menunjukkan, minum kopi secara teratur dapat mengurangi resiko demensia. Sebuah penelitian di Korea Selatan bahkan mengungkapkan bahwa kopi mengandung zat yang dapat memperlambat pertumbuhan tumor otak.
Berry
Stroberi mengandung fisetin disebut flavonoid yang dapat meningkatkan kerja memori di otak. Semua jenis berry, termasuk blueberry, blackberry, juga kaya antioksidan yang dapat membantu mengurangi stress di otak. Semakin gelap warna berry, semakin kaya kandungan antioksidan.
***
artikel muslimah.or.id
penyusun:  Ummu Hatim Luniet Anggrieta, S. Ked

RESENSI BIDADARI-BIDADARI SURGA


Penulis:Tere Liye
Penerbit: Republika
Setelah pembaca disuguhi kisah dari buku Tere Liye yang menggugah jiwa; Hafalan Surat Delisa dan Moga Bunda disayang Allah, kini Tere Liye mengajak pembaca untuk menyelami indahnya Islam dari berbagai sisi yang berbeda, dari kedalaman hati, dari ketulusan kasih sayang dan pengorbanan yang tak kenal lelah.

Dalam membaca buku Bidadari-Bidadari Surga, pembaca diajak untuk mengikuti alur maju mundur yang menarik. Bahkan, halaman awal buku ini adalah kejadian-kejadian di akhir cerita. Gaya bahasa Tere Liye yang sangat indah dan dengan kedalaman ilmunya membuat pembaca menyelami keindahan hati seorang Laisa, gadis yang secara fisik jauh dari sempurna, namun memiliki hati seindah mutiara yang tersimpan baik. Kejadian-kejadian mengharukan mewarnai penggalan-penggalan episode masa lalu Laisa dan keempat adiknya.

Berawal dari sakit kanker paru-paru stadium 4 yang diderita Laisa, dan menjelang sakaratul mautnya, tersibak kisah yang mengharukan dari semuanya. Dalam keadaan sakit parah itu Laisa tetap tidak ingin merepotkan keempat adiknya Dalimunte, Wibisana, Ikanuri dan Yashinta. Sampailah waktu-waktu akhirnya tiba, Laisa mengijinkan ibunya, Mak Lainuri untuk mengirimkan sms pertama dan terakhir untuk memanggil keempat adik-adik Laisa.

Dalimunte, seorang professor hebat dengan hasil penelitiannya yang bernafaskan Islam. Dikisahkan dalam penelitiannya, dia membuktikan bahwa mukjizat nabi Muhammad mebelah bulan bukanlah kiasan, namun benar adanya bahwa bulan memang terbelah kemudian disatukan kembali. Hari itu, dalam Simposium Fisika penelitiannya, dia malah menceritakan terjadinya Badai Elektromagnetik menjelang Kiamat. Badai itulah yang diperkirakan akan membuat seluruh peralatan elektronik lumpuh. Namun saat itulah sms tersebut sampai kepadanya.

Lain halnya Ikanuri dan Wibisana, mereka baru tiba di bandara Italia untuk pembicaraan bisnis otomotif yang mereka tekuni berkaitan dengan modifikasi mobil balap. Tepat saat landing, dan hp dinyalakan, sms tersebut sampai…

Adik bungsu mereka seorang pecinta alam, tengah berada di puncak Semeru lengkap dengan gadget canggihnya untuk menangkap gambar-gambar cantik peregrine di dekat kawah. Ketika ada suatu moment yang sangat cantik untuk diabadikan dengan kameranya, tiba-tiba hpnya berbunyi mengantarkan sms terakhir.Perjalanan mereka berempat diwarnai ketergesa-gesaan dan bayangan kenangan bersama Kak Laisa yang silih berganti berkelebat dalam memori mereka. Dalimunte yang sejak kecil cerdas, belajar cara berpendapat di depan umum dari Kak Laisa, Yashinta belajar tentang alam dari Ka Laisa, Ikanuri dan Wibisana dengan kisah bandelnya belajar tentang pengorbanan dari Kak Laisa. Seorang yang diceritakan oleh Tere liye sebagai kakak sulung dengan perawakan gemuk tapi gempal, kulit hitam, pendek, gigi tonggos dan rambut gimbal.
Kak Laisa memberikan teladan untuk tidak menangis dan mengeluh di hadapan adik-adiknya. Bahkan dengan besar hati dia merelakan dilangkahi ketiga adiknya, padahal dalam adat mereka dilangkahi itu bukan hal yang baik.

Ka Laisa tidak pernah datang terlambat untuk adiknya. Setelah mendapat hinaan “bukan kakak kami” dari Ikanuri, ternyata dialah yang justru berlari menembus gelapnya hutan Kendeng di tengah malam menyelamatkan Ikanuri dan Wibisana yang hendak dimakan harimau hutan.
Ka Laisa tidak minder, tidak malu dengan keadaan dirinya, malah dia menyuruh Yashinta terbiasa dengan hinaan orang yang mengira Laisa adalah pembantunya karena mereka memang berbeda, Yashinta yang sangat cantik putih semampai, dengan Laisa yang hitam pendek.
Bulir-bulir air mata pembaca akan diajak keluar menyusuri pipi, saat menelusuri perjuangan dan pengorbanan seorang Laisa. Dia yang mengorbankan dirinya untuk tidak sekolah, mengorbankan dirinya untuk terpanggang dibawah terik matahari ladang strawbery mereka demi sekolah adik-adiknya.
Menyusuri perasaan lembut Laisa yang harus terkoyak lagi dan lagi saat usaha Dalimunte untuk mencarikannya jodoh gagal dan gagal lagi di tahap yang sama, tatap muka. Tapi Laisa tetap wanita yang lembut hatinya butuh pendamping… begitulah yang dipikirkan adik-adiknya, padahal ternyata kemuliaan hati Laisa memandang bahwa melihat Lembah Lahambay lebih maju adalah karunia, melhat adik-adiknya berhasil adalah anugrah, bersama keluarganya yang telah lengkap dan ramai adalah suatu kebahagiaan.. jauh dari perkiraan adik-adiknya dan orang kebanyakan.Di bagian akhir buku ini Tere Liye mengajak pembaca merenungkan kembali makna kemuliaan wanita, kebahagiaan yang sejati dan bidadari-bidadari surga yang dijanjikan Allah dalam Al Quran. Kak Laisa, dia seorang kakak yang sebenar-benarnya tidak memiliki hubungan darah sedikitpun dengan keluarga itu, begitu tulus mencintai, sesuatu yang tak pernah ia katakan, tapi Kak Laisa tidak pernah datang terlambat untuk adik-adiknya…
Ternyata dia menunggu pernikahan terakhir di keluarga mereka, Yashinta. Kak Laisa memaksa Yashinta untuk menikah tanpa memikirkan dirinya lagi, dia tahu bahwa Yashinta urung menikah karena Kak Laisa.Dan saat ijab kabul pernikahan itulah…..
bagai parade sejuta kupu-kupu bersayap kaca, menerobos atap rumah, turun dari langit-langit kamar, lantas mengambang di ranjang mnejemput lembut…..

Dan sungguh di surga ada bidadari-bidadari bermata jeli (QS Al Waqiah:22:). Pelupuk mata bidari-bidadari itu selalu berkedap-kedip bagaikan sayap burung yang indah. Mereka baik lagi jelita (QS Arrahman:70). Bidadari-bidadari surga, seolah-olah telur yang tersimpan dengan baik(QS Ash-Shaffat:49)
Dikutip dari Epilog buku tersebut:
Wahai, wanita-wanita yang hingga usia 30,40, atau lebih dari itu, tapi belum juga menikah (mungkin karena keterbatasan fisik, kesempatan, atau tidak pernah “terpilih” di dunia yang amat keterlaluan mencintai materi dan tampilan wajah). Yakinilah, wanita-wanita salehah sendiri, namun tetap mengisi hidupnya dengan indah berbagi, berbuat baik, dan bersyukur. Kelak di hari akhir sungguh akan menjadi bidadari-bidadari surga. Dan kabar baik itu pastilah benar, bidadari surga parasnya cantik luar biasa.


Sumber : http://mimiracle.blogspot.com/2009/04/resensi-buku-bidadari-bidadari-surga.html 
http://pustakaloka.files.wordpress.com/2009/11/bidadari-bidadarisurgaolehtereliye-1.jpg?w=243&h=299

Kamis, 11 Agustus 2011

Menghafal Al-Quran, Jalan Terbaik Untuk Memiliki Kecerdasan Yang Integral (Holistik)

“Al-Quran adalah kunci kecerdasan integral” ini adalah moto yang selalu Kami ingin sebarkan kepada seluruh kaum muslimin, dengan menghafal Al-Quran maka semua potensi kecerdasan manusia akan terasah, berikut penjelasannya.
Menghafal Al-Quran menguatkan hubungan dengan Allah sang pemilik ilmu
Sesungguhnya semua ilmu pengetahuan adalah milik-NYA, Dialah Al Aliim. Dialah pemilik semua jawaban dan dengan kasih-NYA Ia menurunkan setetes ilmu di dunia ini agar manusia memiliki makna yang istimewa, supaya manusia memiliki perangkat untuk tampil sebagai khalifah, agar manusia dapat mengelola dengan baik (mengambil dan memelihara) semua rizki yang dikaruniakan-NYA di dunia ini.
Dari semua ilmu, ulumul Quranlah yang paling utama. Dari semua kitab (buku) AlQuranlah yang paling mulia. Jika kita mempelajari Al-Quran dan berinteraksi dengannya, sejatinya kita sedang mengambil jalan kemuliaan dihadapan Allah sang pemilik ilmu.
Dan karenanyalah Insya Allah sang penghafal Al-Quran akan mendapat jaminan kemudahan dari Allah SWT dalam dua bentuk, yaitu ; kemudahan mempelajari Al-Quran (QS Al-Qamar 17)  dan karunia kemudahan pada ilmu-ilmu yang lain (QS Al-Mujadilah 11).
“Dan Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran?(QS Al-Qamar 17)
“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”  (QS Al-Mujadilah 11).
Andai seseorang ingin mempelajari teori quantum pada ilmu fisika. Ia harus menghabiskan waktu sebulan agar dapat memahaminya dengan baik, namun apabila ia menggunakan sebagian waktu dan tenaganya untuk menghafal Quran, maka Allah yang rahiim sang pemilik ilmu dan kemudahan itu akan mengganti waktu dan jerih payahnya menghafal Al-Quran itu dengan cara membuka kecerdasan sang penghafal Quran, sehingga dalam waktu lebih singkat – seminggu- ia sudah berhasil memahami dengan baik teori Quantum. Inilah yang dialami oleh para tokoh Islam yang tidak hanya dikenal sebagai Ulama besar, tetapi sekaligus juga ilmuwan dari berbagai bidang.
Mengherankan ada manusia yang bisa sedemikian banyak memahami berbagai bidang ilmu, misalnya Imam Ghazali adalah seorang teolog, filsuf (filsafat Islam), ahli fikih, ahli tasawuf, pakar psikologi, logika bahkan ekonom dan  kosmologi. Atau Ibnu Sina seorang ulama yang sedari kecil mempelajari ilmu tafsir, Fikih, Tasawuf, tiba-tiba bisa disebut sebagai pakar kedokteran dan digelari ‘Medicorium Principal’(Rajanya ara dokter) dan buku yang ditulisnya ; Al-Qanun Fith-Thib menjadi bahan pelajaran semua dokter didunia.
Faktor penting yang menjadikan mereka mampu melanglang buana keilmuan dan melintasi cabang keilmuan yang seolah (bagi mereka yang dikotomis -suka memisahkan ilmu agama dengan ilmu umum) berseberangan ini adalah karena mereka menghafal dan mempelajari Al-Quran sehingga Allah SWT sang pemilik ilmu membukakan bagi mereka pintu gerbang ilmu-ilmu lainnya.
Menghafal adalah dasar dari ilmu pengetahuan
Menghafal adalah dasar dari semua aktivitas otak. setelah data terparkir dengan baik, baru dapat dilakukan pengolahan lebih lanjut ; misalnya identifikasi, pengklasifikasian berdasarkan kesamaan, membandingkan dan mencari perbedaan, mengkombinasikan persamaan dan atau perbedaan untuk melahirkan sesuatu yang baru, dan lain sebagainya.
Misalnya abjad, seorang anak harus menghafalnya terlebih dahulu baru bisa digunakan untuk membaca dan menulis. Angka harus dihafal dahulu sebelum dipermainkan dalam bidang matematika. Setiap pasal dan ayat dalam undang-undang harus dihafal dahulu sebelum digunakan para hakim, pengacara, dan penuntut di ruang pengadilan.
Menghafal adalah dasar dari semua ilmu. Tanpa materi hafalan tidak ada data yang bisa diolah, tanpa olahan data maka ilmu pengetahuan tidak akan pernah ada. Menghafal adalah tangga pertama ilmu pengetahuan, menghafal adalah langkah wajib untuk cerdas.
Ada yang mengatakan bahwa menghafal akan melemahkan kemampuan analisa si anak, pernyataan ini benar, kalau si anak hanya disuruh menghafal saja tanpa melanjutkan ke proses lainnya. Menghafal adalah tahapan awal berinteraksi dengan Al-Quran, sesudah menghafal dan belajar membaca dengan benar maka harus disambung pada fase berikutnya yaitu mempelajari maknanya baik harafiah maupun penafsirannya, setelah itu mengaplikasikannya dalam kehidupan pribadi maupun yang terkait dengan kehidupan bermasyarakat, seorang muslim yang cerdas akan menggunakan ayat-ayat Al-Quran untuk menjawab semua persoalan, lalu fase terakhir adalah mengajarkannya kepada semua orang muslim. Itulah tahapan berinteraksi dengan Al-Quran yang benar. proses ini berkelanjutan tak boleh berhenti, tidak boleh hanya menghafalnya saja, atau hanya belajar membaca saja.

Senin, 16 Mei 2011

Pengalaman Ramadan Membuat Natasha "Bangun dari Tidur"

diambil dari eramuslim.com


Natasha baru masuk Islam pada Januari 2011 lalu. Awalnya, perempuan asal Slovakia itu tidak merasa penting untuk berbagi cerita tentang keputusannya memeluk Islam. Tapi ia menyadari, bahwa ia sendiri mendapatkan banyak manfaat dari para mualaf lainnya yang mau berbagi pengalaman dan cerita tentang keislaman mereka. Natasha berharap, pengalaman yang akan ia bagi ini akan memberikan manfaat juga bagi orang lain, dan memberi inspirasi bagi mereka yang belum memeluk Islam, agar menemukan jalan kebenaran seperti jalan yang telah Natasha temukan sekarang, yaitu jalan Islam.
Natasha berasal dari keluarga Katolik di Slovakia, sebuah negara di Eropa Tengah yang penduduknya mayoritas memeluk agama Kristen, baik Kristen Protestan, Katolik, Kristen Ortodoks dan beberapa aliran dalam Kristen lainnya, sedangkan agama Islam tidak populer dan tidak begitu dikenal oleh masyarakat negaranya.
Namun Natasha mengakui bahwa ia memeluk agama Katolik, karena kedua orang tuanya Katolik. Ia memang rajin ke gereja setiap minggu dan belajar agama Katolik di sekolahnya, tapi ia tidak pernah benar-benar menghayati ajaran agamanya.
Ketika menginjak usia 16 tahun, Natasha baru berpikir tentang dirinya sendiri dan mempertanyakan tentang keyakinan agamanya. Ia tidak lagi bisa menerima doktrin "Begitulah semuanya terjadi, terima saja!" seperti yang ditekankan oleh ajaran Kristen Katolik yang dianutnya.
Ia ingat, sering menanyakan pada ibunya tentang banyak hal yang disampaikan para pendeta dalam khutbahnya seusai misa yang dihadirinya. Dalam banyak kesempatan, memang ada khutbah yang isinya bagus dan si pendeta berusaha memberikan arah kehidupan bagi para jamaahnya. Tapi Natasha merasa seperti seorang budak yang tidak punya keinginan sendiri. Ia menyadari, tak ada manusia yang sempurna dan manusia membutuhkan bimbingan. Tapi yang tidak dimengerti Natasha, mengapa seorang pendeta, yang juga manusia seperti dirinya dan bisa berbuat salah, bisa mendapatkan banyak otoritas.
"Waktu itu, tentu saja saya menghormati para pendeta dan ajaran Katolik dengan tradisinya yang sudah ada sejak lama, dan yang pasti karena keluarga saya Katolik. Tapi saya merasa itu saja tidak cukup. Saya melihat agama katolik hanya sebagai obyek tak berharga yang dibungkus dengan pembungkus yang indah. Saya mohon maaf pada umat Kristiani yang mungkin tersinggung oleh pernyataan ini, saya juga mengungkapkan apa yang saya rasalah. Ajaran Kristen mungkin memperkaya orang lain secara spiritual, tapi buat saya tidak," tutur Natasha.
Perlahan-lahan ia mulai menjaga jarak dari agama Katolik. Natasha tidak lagi ke gereja, tidak lagi berdoa dengan cara orang Kristen berdoa, meski ia masih tetap "bicara" pada Tuhan. "Ayah saya bukan seorang lelaki yang religius, tapi ia menyerap beragam ideologi, agama dan opini pribadinya sendiri. Maka saya pun mulai melakukan pencarian sendiri, pencarian tentang tujuan hidup ini dan prinsip-prinsip yang membawa manfaat buat saya dalam menjalani kehidupan ini," ujar Natasha.
Menurutnya, setiap orang mendengar panggilan dari lubuk hatinya yang terdalam pas sesuatu yang lebih tinggi dan lebih spiritual. Manusia, kata Natasha, dianugerahi intelijensia yang besar dan hawa nafsu yang bisa membuat manusia melupakan hal-hal penting. Misalnya bahwa "manusia akan pergi ke dunia yang lain" dan mereka akan tahu bahwa harta kekayaan tidak penting, dibandingkan teman-teman yang baik dan hubungan yang baik dengan mereka.
"Saya merasakan kehidupan saya sebelumnya sangat kosong, tanpa arah. Ketika Anda berkunjung ke negara lain, Anda melihat peta untuk mengetahui tempat-tempat menarik yang bisa didatangi. Jarang dari kita yang pergi tanpa tahu ke mana arah yang akan dituju. Hal yang sama berlaku pada hidup kita. Jika hidup kita aalah sebuah perjalanan besar, kita membutuhkan petunjuk arah dan kita harus tahu apa yang akan kita jumpai di akhir perjalanan nanti," kata Natasha.
"Saya merasa bahagia merasakan hal ini, karena membuat hati saya terbuka. Saya jadi terbuka pada opini dan ide-ide baru. Saya ingin mencoba apa saja yang menurut saya masuk akal. Saya pergi ke India, dan saya tahu tentang Hindu dan Islam," sambungnya.
Sampai akhirnya Natasha berkesempatan datang ke Indonesia dan banyak berdiskusi dengan beberapa muslimah yang menjadi teman sekamarnya. Sebagai non-Muslim dari Eropa, Natasha mengakui bahwa ia sedikit terpengaruh dengan propaganda anti-Islam. Ia masih mengingat cerita tentang perempuan-perempuan muslim yang diperlakukan dengan tidak baik oleh suami mereka, para teroris yang oleh media seringkali diidentikkan dengan musim, dan ia berpikir bahwa rata-rata muslim sangat gampang dicuci otak agar mau membunuh orang lain atas nama agama mereka.
Tapi sikap Natasha yang terbuka, membuatnya mudah untuk menerima pengetahuan yang baru. Ia mulai merasa mendapat pencerahan tentang Islam dan Muslim pada saat bulan Ramadan. Natasha tinggal bersama sebuah keluarga muslim, ia ikut berpuasa dan mulai belajar tentang dirinya sendiri. Ia pun menyadari betapa pentingnya sikap disiplin untuk mencapai apa yang ia inginkan dalam hidup ini.
"Saya juga menyadari, betapa pentingnya untuk tidak menjadi budak dari hal-hal yang sifatnya materialistis. Saat berpuasa, saya harus mengendalikan hawa nafsu dan emosi, yang ternyata jauh lebih berat dibandingkan menahan lapar dan haus. Saya mulai melihat dunia ini dari perspektif yang berbeda. Tiba-tiba saja, hal-hal yang berhubungan dengan kebendaan jadi terlihat tidak begitu penting. Tapi yang penting adalah hubungan antara manusia, memperlakukan orang lain dengan baik dan saling tolong menolong," tutur Natasha.
Masa-masa itulah yang membuat Natasha seperti "bangun dari tidur". Ia merasa senang dan bahagia meski ia lapar dan haus. Apalagi sebulan sebelum datangnya bulan Ramadan, Natasha berpikir bahwa tidak makan dan minum adalah sesuatu yang gila. Tapi selama menjalani Ramadan, Natasha melakukan pencarian jiwa untuk menemukan agama yang benar. Pada titik ini, ia membaca kembali Alkitab yang sudah lama ditinggalkannya.
"Dalam kekritenan, kami tidak membaca Alkitab. Yang saya maksud tidak membaca, kami hanya membaca beberapa bagian saja di gereja atau dalam kelas mata pelajaran agama, tapi tidak pernah secara sungguh-sungguh duduk dan membaca maknanya. Di saat saya mulai membaca Alkitab lagi, saya jadi tahu mengapa para pendeta tidak mendorong kami untuk membacanya. Isinya banyak yang bertentangan dengan apa yang saya pahami. Saya tidak akan menceritakannya dengan detil, karena sudah banyak cerita tentang kontradiksi ini, Anda bisa menemukan penjelasannya di mana-mana, termasuk dari internet," papar Natasha.
Itulah momen ketika Natasha akhirnya memutuskan untuk pindah ke agama Islam. "Tepatnya ketika saya menemukan banyak pernyataan dari para ilmuwan yang ternyata sudah ada dalam Al-Quran. Jadi, sangat absurd berpikir bahwa Nabi Muhammad Saw. mengetahui semua hal tanpa campur tangan sebuah kekuatan yang Maha Mulia. Nabi Muhammad seorang yang buta huruf! Ilmu pengetahuan itu sendiri sebelumnya bahkan tidak akurat, jadi tidak bisa dibilang bahwa Nabi Muhammad Saw menjiplak apa yang ada di Quran dari perkembangan ilmu pengetahuan yang sekarang berkembang," tukas Natasha.
Ia melanjutkan, "Jika Anda percaya bahwa dunia ini ada yang menciptakan, tidak susah buat Anda untuk menerima fakta bahwa hanya ada satu Tuhan, satu Sang Pencipta dan Dia menurunkan pengetahuannya itu pada utusan-Nya. Itulah yang kita kenal dengan kalimat syahadat, salah satu pilar Islam "
"Maka, setelah saya menyadari itu semua, saya yakin bahwa saya tidak bisa mundur lagi ke belakang. Jika kita mencari sesuatu dan kita berdoa untuk pencarian itu, kita tidak bisa pergi begitu saja ketika sudah menemukan apa yang kita cari," tukasnya.
Natasha bersyukur pada Allah Swt, yang telah membuka mata dan hatinya sehingga bisa menemuka jalan yang benar. Ia juga berharap orang lain yang belum menjadi muslim, juga akan menemukan jalan yang sama. "Menjadi seorang muslim penuh tantangan, tapi tantangan itu menyempurnakan kita. Saya tidak takut lagi dengan banyak hal yang dulu saya takuti. Saya menyandarkan kepercayaan saya pada Tuhan," ujarnya.
Sejak masuk Islam, Natasha mengaku menjadi manusia yang lebih disiplin. Ia yakin, dirinya bukan satu-satunya yang merasakan kedamaian dan keindahan Islam. "Insya Allah lebih banyak lagi orang yang menemukan jalan kebenaran Islam dan mereka berani untuk hidup sesuai dengan tuntutan Islam," tandasnya. (TROI)

Selasa, 10 Mei 2011

Muslimah yang Didamba, Seperti Apa Sih?

dari www.eramuslim.com

Yang lelaki tampan, punya pekerjaan mapan dengan gaji tiap bulan lebih dari cukup, bahkan berlimpah untuk ukuran materi, berpendidikan tinggi. Berasal dari keluarga baik-baik. Pun demikian, yang perempuan cantik, cerdas, berpendidikan tinggi. Menikah dan mempunyai putra-putri yang cerdas-cerdas pula.
Sudah sunnatullahnya begitu, cikal bakal dari kedua orang tuanya yang tak punya cacat
sosial mendidiknya, maka tak hanya cerdas dan tampan-cantik, tapi juga humanis. Sempurna, demikian orang menyebut keluarga itu.
Sudah baik rupa, baik budi, dan kaya pula. Keluarga harmonis, demikian para pakar parenting menganalisanya, karena azas saling mendengar dan saling memahami menjadi landasan utama, yang kuncinya adalah komunikasi.
Namun, tahukah? Ternyata keluarga yang begitu indah dipandang mata itu adalah ahli neraka. Kenapa? Padahal mereka tak pernah merugikan orang lain, tak pernah melanggar norma-norma kesusilaan masyarakat.

Sebabnya adalah, karena mereka tak pernah punya orientasi yang jelas setelahnya. Karena mereka tak pernah berpikir ada apa nantinya dibalik sekat pembatas kehidupan bernama kematian. Tujuan hidup cukup hanya sampai dunia yang nyata-nyata akan ada masa akhirnya.

Bahagia di dunia, memang. Tapi balasan derita di akhirat sudah menanti pasti. Semuanya bermula dari keimanan yang terabaikan. Keimanan tentang adanya Allah
Swt., Tuhan semesta alam yang wajib diibadahi, berlanjut pada keimanan kepada para malaikat, kitab-kitab-Nya, para Rasul, hari kiamat, qadha dan qadar.

Sungguh, di hari ini kita dapati, begitu banyak keluarga yang kelihatannya baik-baik saja, harmonis dan bahagia, namun dibalik itu, siksa neraka menanti. Oleh dasar itulah, menjadi ingatan yang tak bisa dinafikan, tentang peringatan Allah Swt ;

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka, dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan," ( At Tahrim: 6 )

Kalau sudah begini, masihkah kita memandang mereka menjalani hidup dengan baik-baik saja? Asal semua kebutuhan hidup tercukupi, anak-anak tak bermasalah, malah berprestasi. Maka semuanya menjadi indah. Ya, memang indah, namun keindahan yang semu dan itu artinya, kita tertipu !
Kembali ke aturan Islam, itulah jalan selamat.
Jika kita coba menelisik lebih dalam tentang peringatan Allah Swt. dalam kitab-Nya tersebut, maka akan kita dapati korelasi yang kuat bahwa aspek, efek, sikap, cara pandang, kepribadian dan apapun nantinya pada seseorang terlihat, bahan dasarnya adalah dari keluarga.
Karena jelas, semua laku yang tercipta, sekecil apapun itu, dengan detail telah tercatat di lembaran kitab para malaikat, yang kemudian Allah Swt. mengabarkan akan kita terima tanpa kurang satu hurufpun kelak di hari pembalasan.
Slide pun di buka tentang kehidupan kita, dievaluasi, mana yang sia-sia, maksiat dan jatuhnya ke neraka, mana yang baik, bermanfaat, namun tunggu, belum tentu jatuhnya ke surga.
Karena disini berlaku aturan yang jelas tentang pemaknaan kebaikan, yang menjadi nilai berarti atau hanya berhenti sampai dunia dan sia-sia belaka di akhirat. Aturan itu, Allah menyebutnya bernama niat, bahwa semua amal akan tergantung niatnya--hadis Arbain ke satu.
Maka jelaslah, kenapa keimanan itu menjadi pintu pembuka kemana kita nantinya setelah berakhirnya kehidupan ini, dengan kunci satu-satunya adalah syahadatain. Yang kemudian semuanya harus diterjemahkan dalam syariat-Nya.
Ini, sedang tidak mendongeng ria kawan, tapi mengajak siapa pun memunguti kembali kepingan-kepingan orientasi hidup yang sesungguhnya.

Jika demikaian adanya, mari kita kembali pada apa yang telah dinarasikan, dideskripsikan bahkan dicontohkan dalam Islam. Tentang bagaimana seharusnya sebuah keluarga menjalani kehidupannya dalam berkeluarga. Yang dalam Islam kemudian kita kenal dengan serangkai kata sakinah, mawaddah wa rahmah.

Muslimah, inilah peranmu !

Ketika kita berbicara tentang keluarga, maka komponen utama yang akan kita dapati adalah ayah, ibu dan anak. Semuanya telah begitu apik ditata dalam Islam tentang hak dan kewajiban, tugas dan tanggung jawab masing-masing.

Meski bukan hadis Nabi Saw, dan hanya perkataan baik dari ulama, namun "wanita adalah tiang negara" sepertinya masih menjadi rujukan valid melihat realitas yang ada di kehidupan rumah tangga.
Hal ini bisa dibuktikan, bahwa wanita, yang memainkan dua peranan dalam waktu yang bersamaan; sebagai Isteri dan Ibu, turut menjadi komponen utama pembentuk karakter keluarga. Bahkan disebut-sebut, Ibu adalah madrasah aula (sekolah pertama) bagi putra-putrinya dalam konteks tarbiyatul aulad (pendidikan anak dalam Islam). Disisi yang lain, sering kita dengar, keluarga adalah peletak batu pertama peradaban. Dan wanita, engkau ada didalamnya.

Bukan berarti mengesampingkan peranan penting lelaki, karena pada kenyataan sang nahkoda juga tak kalah penting, terlebih disaat genting. Karena ia kemudian pemegang final segala keputusan yang harus ditaati oleh semua awak kapal. Hendak bagaimana dan kemana kepalnya melaju.

Hanya saja, ketika kita kembali melihat tugas wanita yang harus mengandung, melahirkan, menyusui dan akhirnya merawat dan menumbuh-kembangkan (baca:mendidik), maka disini terlihat jelas, bahwa harus ada bekal khusus bagi
seorang wanita dalam menjalankan peranannya. Bukan kemudian para bapak lepas tangan, tapi ada poin-poin yang hanya bisa dilakukan oleh wanita secara naluriah. Itulah sebabnya kenapa ada kodrat masing-masing yang tak perlu kita tuntut untuk disamakan, namun biarlah pada fitrahnya masing-masing untuk kita sinergikan begitu mistaqan ghalidza menyatukan.

Itu baru peranan menjadi Ibu, lalu bagaimana menjadi istri?

"Perhiasan terindah dunia adalah wanita salihah" demikan sabda Nabi Saw, nan
mashur menghargai wanita di kehidupan dunia.

Kenapa harus diidentikan dengan perhiasan terindah? Maka dalam hal ini, dua jempol untuk sang Nabi Saw., karena ketepatan beliau membidik ketertarikan para adam. Bahwa sudah menjadi fitrah dasar manusia, cenderung menyukai kepada hal yang indah-indah. Maka, suguhan keindahan hakiki hanya ditunjukan untuk wanita salihah, dan ini hanya berlaku untuk lelaki beriman yang tahu tentang hakikat keindahan, tanpa mudah tergoda kemudiain berhasil ditipu oleh keindahan palsu, semu dan sementara.

Pertanyaan sederhana dari para wanita kemudian, bagaimanakah wanita salihah
itu? Sebuah lirik nasyid dari the fikr, cukup lengkap mendeskripsikannya.

Wanita salihah adalah sebaik-baik keindahan.
Menatapnya menyejukan kalbu.
Mendengarkan suaranya menghanyutkan batin.
Ditinggalkan menambah keyakinan.
Wanita salihah adalah bidadari surga yang hadir di dunia.
Wanita salihah adalah ibu dari anak-anak yang mulia.
Wanita salihah adalah isteri yang menuguhkan jihad suami.
Wanita salihah, penerbar rahmat bagi rumah tangga, cahaya dunia dan akhirat
(prolog)

Perhiasan yang paling indah bagi seorang abdi Allah, itulah ia wanita salihah, ia menghiasi dunia.

Aurat ditutup demi kehormatan, kitab Al-Quran didaulahkan, suami mereka ditaatinya, walau perjuangan dirumah saja akhlaq mulia yang ia hadirkan.

Karena iman dan juga Islam telah menjadi keyakinan. Jiwa raga mampu dikorbankan, harta kemewahan dilaburkan.

Didalam kehidupan ini, ia menampakan kemuliaan. Bagai sekuntum mawar yang tegar di tengah gelombang kehidupan.

(Wanita Shalihah, The Fikr)

Inilah muslimah sesungguhnya, yang mengerti bagaimana seharusnya menjalankan amanah kemuslimahannya, didamba tak hanya para Rijal penegak panji-panji Islam, namun juga peradaban dan kehidupan semesta.

***
Pada masanya nanti, amanah kemuslimahan ini akan dimintai pertanggung jawaban-Nya. Seberapa siapkah sekarang kita?

Penulis: Rifatul Farida

Sabtu, 07 Mei 2011

Bala Tak Pernah Mendahului Sedekah

Bala Tak Pernah Mendahului Sedekah

disadur dari wwww.eramuslim.com


Seperti hari-hari sebelumnya, saya diantar suami berbelanja ke sebuah tempat dimana tukang sayur biasa berkumpul. Bukan pasar, hanya sebuah jalan yang ramai dilalu orang dan ada sekitar empat gerobak sayur disana. Mobil pun diparkir di tempat yang aman.
Dalam perjalanan menghampiri tukang-tukang sayur tersebut saya berpapasan dengan seorang penyapu jalanan yang usianya sudah tua. Ia berjalan pincang dengan membawa sapu lidi dan pengki usangnya. Matanya awas dengan sampah yang berserakan di jalanan. Jarinya yang tak lagi utuh, cekatan memainkan sapu lidi hingga sampah-sampah itu tak berkutik. Sesekali ia berbincang dengan para tukang ojek yang juga mangkal. Saya tak berani memandang lama wajahnya. Sekilas tampak bibirnya cacat tak dapat mengatup satu dengan lainnya.
Sebenarnya buat kami, sudah sering kami berpapasan dengan Pak Tua penyapu jalanan ini. Namun jujur saja, baru kali ini aku dan suamiku tergerak hati untuk memberinya uang.
" Bun, ada 20 ribuan gak ?" pinta suamiku
" Ada, buat apa ?" jawabku setelah mengecek isi dompet
" Itu buat tukang sapu..." jawab suamiku
" Ooh ...." saya langsung memberikan uang itu pada suami lantas bergegas menuju para tukang sayur .
Setelah berbelanja, kami langsung pulang dan melupakan aktivitas tadi. Suamiku pun bersiap untuk berangkat kerja. Aku teringat belum membayar tagihan telpon dan internet. Sementara e-banking entah mengapa sedang tidak berfungsi. Terpaksa aku harus pergi ke atm. Dengan mengendarai mobil aku bergegas menuju atm.
Saat perjalanan pulang, dari arah yang berlawanan sebuah motor melaju kencang. Dari kejauhan, tampak pengendara tak berhelm itu merapat ke motor yang berada di sebelahnya. Dan benar saja persis di samping kanan saya kedua motor tersebut bersenggolan. Dua motor itu jatuh bersamaan hingga menyebabkan pengendaranya terpental. Benar-benar nyaris menabrak mobilku. namun subhanallah tak ada goresan sedikitpun di mobilku akibat kecelakaan tadi, yang ada itu karena usia mobil saya yang sudah tidak lagi muda.
Subhanallah, sambil menyetir , saya hampir tak percaya bahwa motor yang bersenggolan tersebut tak mengenai mobil sama sekali. Jelas bukan karena kelihaian saya menyetir, jam terbang saya hanya sekitar perumahan, bank dan swalayan terdekat. Saya percaya tak ada "kebetulan" dalam kehidupan ini. Saya pun langsung teringat sosok penyapu jalanan. Allah Swt. telah menghindarkan kami dari kecelakaan tadi.
"Sedekah dapat menolak 70 macam bencana, dan yg paling ringan (diantara bencana itu) adalah penyakit kusta dan lepra," (HR. Thabrani dalam Mu'jamul Kabir) . Angka 70 itu menunjukkan sesuatu yang banyak, tidak disebutkan satu-persatu, baik bencana alam maupun bencana kemanusiaan.
Nabi Muhammad Saw. bersabda, "Bersegeralah bersedekah sebab yang namanya bala tak pernah mendahului sedekah". Subhanallahm hari itu saya benar - benar merasakannya. Mungkin kali ini namanya bukan lagi sedekah karena saya sudah menceritakan pada Anda, sebab sedekah yang baik tangan kanan memberi sementara tangan kirinya tak mengetahui.
Rasulullah Saw. bersabda, “Setiap awal pagi, semasa terbit matahari, ada dua malaikat menyeru kepada manusia di bumi. Yang satu menyeru, 'Ya Tuhan, karuniakanlah ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya kepada Allah'. Yang satu lagi menyeru 'Musnahkanlah orang yang menahan hartanya'”.
Maka belilah kesulitanmu dengan sedekah dan berniagalah pada Allah dengan bersedekah, Ia akan memberikan keuntungan yang berlipat ganda. Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang -orang yang selalu diberi petujuk-Nya. Amin.


Penulis: Yuhyi Lestari

Kamis, 05 Mei 2011

BAYANGAN

SUMBER DARI : www.eramuslim.com

Di sebuah daerah nan jauh dari kota, seorang pemuda terhinggap penyakit aneh. Ia begitu gusar dengan keadaannya. Selalu gelisah. Karena penyakit itu, sang pemuda tak berani keluar rumah siang hari. Takut. Sangat takut.
Sebenarnya, penyakit itu tampak sederhana. Sang pemuda begitu merinding ketakutan ketika melihat bayangan hitam dirinya akibat sorotan cahaya. Tiap kali menemukan bayangan hitam yang mengikuti geraknya, si pemuda berteriak histeris. "Takut! Takut!" Mungkin, bayangan itu terlihat lain olehnya. Seperti sosok hitam misterius yang terus membayangi ke mana pun ia bergerak.
Beberapa tabib telah didatangkan. Ada yang ahli gangguan setan. Ada yang ahli jiwa. Ada juru nasihat. Dan seterusnya. Tapi, semua belum menggembirakan. Sang pemuda masih saja takut. Ia seperti tak akan pernah sembuh.
Hingga suatu kali, seorang guru berkunjung. Dari balik rumahnya nan gelap, sang pemuda mempersilakan kakek tua itu masuk. "Silakan masuk, Guru!" ucapnya pelan. Kakek dan pemuda itu pun duduk dalam ruang gelap. Nyaris, tak seberkas sinar pun bisa menelusup dari celah bilik rumah itu. Ruang-ruang di situ begitu rapat. Gelap dan pengap.
"Ada apa, anakku? Kenapa kau mengurung diri seperti ini?" suara sang kakek memulai pembicaraan. Wajahnya nan teduh bisa terasa jelas oleh sang pemuda. Pertanyaan itu seperti mengungkit-ungkit rasa kesadarannya yang tertimbun takut.
"Aku takut, Guru! Takut!" jawabnya singkat. "Takut apa?" tanya sang guru lagi. "Aku takut dengan bayangan hitam yang terus membuntutiku. Ia seperti menunggu saat aku lengah. Mungkin, sosok hitam itu akan membunuhku!" ungkapnya sambil sesekali menahan tangis.
"Anakku. Tahukah kamu kalau bayangan hitamlah yang mengantarku ke sini. Kini, ia tak dapat masuk bersamaku di ruang ini. Padahal, ia sahabat terbaikku. Kemana pun aku pergi, ia selalu menemani," ucap sang guru tenang.
"Tapi guru, ia begitu menyeramkan!" sergah sang pemuda bersemangat. Sang kakek pun tersenyum. Ia memegang pundak pemuda itu, lembut. "Anakku. Jangan terpengaruh dengan bayangan hitam. Karena itu pertanda kalau seseorang sedang tersorot cahaya," suara sang kakek sambil menahan nafas.
"Anakku," suaranya lagi agak lebih berat. "Songsonglah sumber cahaya, kau akan bahagia. Jangan terus menatap bayangan gelapnya. Karena kau akan takut melangkah!" ucap sang guru meyakinkan.
***
Dinamika hidup kerap menawarkan dua sisi. Satu sisi menawarkan peluang, dan sisi lain memunculkan ancaman. Ibarat cahaya, peluang selalu memberikan harapan. Dan cahaya yang menyorot sebuah benda, pasti akan membentuk bayangan. Itulah sisi gelap sebuah ancaman.
Persoalannya, orang kadang lebih sering melihat sisi gelap ancaman daripada harapan. Mau nikah, takut cerai. Mau bisnis, takut rugi. Mau jadi pejabat, takut kena hujat. Dan seterusnya. Orang pun terkungkung pada rasa takut bayangan hitam yang sebenarnya sisi lain dari sebuah peluang.
Menarik apa yang pernah diajarkan seorang ulama seperti Ibnu Qayyim soal cahaya harap dan ancaman takut. Beliau mengatakan, "Harap dan takut tak ubahnya seperti dua sayap pada seekor burung." Kepakan keduanya akan menerbangkan burung kemana pun ia pergi.
Mungkin benar apa yang dikatakan kakek guru di atas. Songsonglah cahaya harap, dan jadikan bayangan ancaman sebagai teman pengawas. Insya Allah, kita bisa terbang ke puncak cita-cita.

Selasa, 26 April 2011

Keutamaan Menghidupkan Sunnah Rasul

Dari ‘Amr bin ‘Auf bin Zaid al-Muzani radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ أَحْيَا سُنَّةً مِنْ سُنَّتِى فَعَمِلَ بِهَا النَّاسُ كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا لاَ يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا
Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikit pun“.

Hadits yang agung ini menunjukkan keutamaan besar bagi orang yang menghidupkan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, terlebih lagi sunnah yang telah ditinggalkan kebanyakan orang. Oleh karena itu, Imam Ibnu Majah mencantumkan hadits ini dalam kitab “Sunan Ibnu Majah” pada Bab: “(Keutamaan) orang yang menghidupkan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah ditinggalkan (manusia)”.

Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari berkata, “Orang muslim yang paling utama adalah orang yang menghidupkan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah ditinggalkan (manusia), maka bersabarlah wahai para pencinta sunnah (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam), karena sesungguhnya kalian adalah orang yang paling sedikit jumlahnya (di kalangan manusia)”.

Nah, Beberapa sunnah Rasul dan larangan Rasul yang terbukti secara ilmiah, beberapa diantaranya :

1.Tidur dengan Posisi Miring ke sebalah Kanan

Dari al-Barra` bin Azib, Rasulullah Muhammad saw pernah bersabda, “Apabila kamu hendak tidur,maka berwudhulah (dengan sempurna) seperti kamu berwudhu untuk shalat, kemudian berbaringlah di atas sisi tubuhmu yang kanan”
“Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710)
a. Mengistirahatkan otak sebelah kiri
Secara anatomis, otak manusia terbagi menjadi 2 bagian kanan dan kiri. Bagian kanan adalah otak yang mempersarafi organ tubuh sebelah kiri dan sebaliknya. Umumnya ummat muslim menggunakan organ tubuh bagian kanan sebagai anggota tubuh yang dominan dalam beraktifitas seperti makan, memegang dan lainnya. Dengan tidur pada posisi sebelah kanan, maka otak bagian kiri yang mempersarafi segala aktiftas organ tubuh bagian kanan akan terhindar dari bahaya yang timbul akibat sirkulasi yang melambat saat tidur/diam. Bahaya tersebut meliputi pengendapan bekuan darah, lemak , asam sisa oksidasi, dan peningkatan kecepatan atherosclerosis atau penyempitan pembuluh darah. Sehingga jika seseorang beresiko terkena stroke, maka yang beresiko adalah otak bagian kanan, dengan akibat kelumpuhan pada sebelah kiri (bagian yang tidak dominan).

b. Mengurangi beban jantung.
Posisi tidur kesebelah kanan yang rata memungkinkan cairan tubuh ( darah )terdistribusi merata dan terkonsentrasi di sebelah kanan ( bawah ). Hal ini akan menyebabkan beban aliran darah yang masuk dan keluar jantung lebih rendah. Dampak posisi ini adalah denyut jantung menjadi lebih lambat, tekanan darah juga akan menurun. Kondisi ini akan membantu kualitas tidur.

c. Mengistirahatkan lambung.
Lambung manusia berbentuk seperti tabung berbentuk koma dengan ujung katup keluaran menuju usus menghadap kearah kanan bawah. Jika seorang tidur kesebelah kiri maka proses pengeluaran chime (makanan yang telah dicerna oleh lambung dan bercampur asam lambung ) akan sedikit terganggu, hal ini akan memperlambat proses pengosongan lambung. Hambatan ini pada akhirnya akan meningkatkan akumulasi asam yang akan menyebabkan erosi dinding lambung. Posisi ini juga akan menyebabkan cairan usus yang bersifat basa bias masuk balik menuju lambung dengan akibat erosi dinding lambung dekat pylorus.

d. Meningkatkan pengosongan kandung empedu, pankreas.
Adanya aliran chime yang lancar akan menyebabkan keluaran cairan empedu juga meningkat, hal ini akan mencegah pembentukan batu kandung empedu. Keluaran getah pancreas juga akan meningkat dengan posisi mirin ke kanan.

e. Meningkatkan waktu penyerapan zat gizi.
Saat tidur pergerakan usus menigkat. Dengan posisi sebelah kanan, maka perjalanan makann yang telah tercerna dan siap di serap akan menjadi lebih lama, hal ini disebabkan posisi usus halus hingga usus besar ada dibawah. Waktu yang lamam selamat tidur memungkinkan penyerapan bias optimal.

f.Merangsang buang air besar (BAB)
Dengan mtidur miring ke sebelah kanan , proses pengisian usus besar sigmoid ( sebelum anus ) akan lebih cepat penuh, jika sudah penuh akan merangsang gerak usus besar diikuti relaksasi dari otot anus sehingga mudah buang air Besar.

g. Mengisitirahatkan kaki kiri
Pada orang dengan pergerakan kanan, secara ergonomis guna menyeimbangkan posisi saat beraktifitas cenderung menggunakan kaki kiri sebagai pusat pembebanan. Sehingga kaki kiri biasanya cenderung lebih merasa pegal dari kanan, apalgi kaki posisi paling bawah dimana aliran darah balik cenderung lebih lambat. Jika tidur miring kanan , maka pengosongan vena kaki kiri akan lebih cepat sehingga rasa pegal lebih cepat hilang. Dari uraian diatras tampak banyak manfaat tidur dengan posisi miring. Mudah-mudahan uraian tersebut dapat membawa manfaat bagi umat dalam mengamalkan salah satu sunnah nabi.
Sumber : Kitab Shohih Al Bukhori, Kitab Shohih Muslim dan http://anandira.multiply.com/journal...iKmaTnyA_TiduR

2.Berbuka Puasa dengan kurma

”Apabila salah seorang di antara kalian berbuka, hendaklah berbuka dengan kurma, karena dia adalah berkah, apabila tidak mendapatkan kurma maka berbukalah dengan air karena dia adalah bersih.” (HR. at-Tirmidzi dan Abu Dawud rahimahumallah)

Telah muncul sebuah penelitian kimiawi dan biologi bahwa sepotong dari kurma yang dimakan setara dengan 85-87% dari beratnya. Dan itu mengandung 20-24% air, 70-75%zat gula, 2-3% protein, 8,5% serat dan kadar lemak yang rendah.

Sebagaimana juga penelitian menetapkan bahwa ruthab mengandung 65-70% air, dari berat bersihnya, 24-58 % zat gula, 2-2,1 % protein, 5,2 % serat dan kadar lemak yang sedikit.

Dan hasil yang terpenting dari penelitian kimiawi ini, sebagaimana disebutkan oleh Dr. ‘Abdurrouf Hisyam dan Dr. ‘Ali Ahmad asy-Syahat adalah sebagai berikut:

a. Mengkonsumsi ruthab atau tamr ketika memulai berbuka puasam, memberikan suplai kadar zat gula yang besar bagi tubuh dan menghilangkan gejala kekurangan zat gula (hipoglikemia) danmemebrikan semanagat bagi tubuh.

b. Kosongnya lambung dan usus dari makanan membuat keduannya (usus dan lambung) mampu untuk menyerap zat gula sederhana ini dengan sangat cepat.

c. Kandungan unsur gula dalam bentuk kimiawi yang sederhana yang terkadung di dalam ruthab dan tamr membuatnya mudah untuk dicerna, karena 2/3 dari unsur gula (glukosa) terdapat dalam kurma dalam bentuk susunan kimiawi yang sederhana. Dan demikianlah naiklah kadar gula dalam darah dalam waktu singkat.

d. Adanya kurma yang direndam dengan air, dan ruthab yang mengandung prosentasi air yang tinggi 65-70 % (65-70%) yang menyediakan air bagi tubuh dengan prosentase yang baik, maka tidak perlu minum air dalam jumlah besar pada saat berbuka

(Sumber: diterjemahkan dari أسرار الإفطار على تمر oleh Abu Yusuf sujono)

3. Larangan Meniup wadah air minum

Dari Ibnu Abbas, “Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melarang untuk bernafas atau meniup wadah air minum.” (HR. Al-Tirmidzi no. 1888 dan Abu Dawud no. 3728, dan hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani)

Di antara hikmah larangan meniup minuman yang masih panas adalah karena nanti struktur molekul dalam air akan berubah menjadi zat asam yang membahayakan kesehatan.
Sebagaimana yang diketahui, air memiliki nama ilmiah H20. ini berarti di dalam air terdapat 2 buah atom hidrogen dan satu buah atom oksigen yang mana 2 atom hidrogen tersebut terikat dalam satu buah atom oksigen. Dan apabila kita hembus napas pada minuman, kita akan mengeluarkan karbon dioksida (CO2). Dan apabila karbon dioksida (CO2) bercampur dengan air (H20), akan menjadi senyawa asam karbonat (H2CO3). Zat asam inilah yang berbahaya bila masuk kedalam tubuh kita.
senyawa H2CO3 adalah senyawa asam yang lemah sehingga efek terhadap tubuh memang kurang berpengaruh tapi ada baiknya kalau kita mengurangi masuknya zat asam kedalam tubuh kita karena dapat membahayakan kesehatan.
(Dikutip Dari : Apa Aja: Bahaya Meniup Minuman Panas Kerja Sama Dengan blog-apa- aja.blogspot.com)

4. Larangan Makan dan Minum Sambil Berdiri
Dari Anas dan Qatadah, Rasulullah saw bersabda:
Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri, Qotadah
berkata:”Bagaimana dengan makan?” beliau menjawab: “Itu kebih buruk lagi”. (HR.
Muslim dan Turmidzi)

bersabda Nabi dari Abu Hurairah,“Jangan kalian minum sambil berdiri ! Apabila
kalian lupa, maka hendaknya ia muntahkan !” (HR. Muslim)


Rahasia Medis

Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani berkata: “Minum dan makan sambil duduk, lebih sehat, lebih selamat, dan lebih sopan, karena apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada dinding usus dengan perlahan dan lembut. Adapun minum sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus, menabraknya dengan keras, jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya usus, yang kemudian menyebabkan pernah sekali minum sambil disfungsi pencernaan. Adapun Rasulullah
berdiri, maka itu dikarenakan ada sesuatu yang menghalangi beliau untuk duduk, seperti penuh sesaknya manusia pada tempat-tempat suci, bukan merupakan kebiasaan.
Sumber: Qiblati edisi 04 tahun II. Judul: Larangan Minum sambil berdiri,
Hal 16

Senin, 18 April 2011

Kau dan Ibu



Saat km berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikan.
Sebagai balasannya, km menangis sepanjang malam.

Saat kau berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan.
Sebagai balasannya, kau kabur saat dia memanggilmu.

Saat kau berumur 3 tahun, dia memasakkan semua makananmu dengan kasih
sayang. Sebagai balasannya, kau buang piring berisi makanan ke lantai.

Saat kau berumur 4 tahun, dia memberimu pensil berwarna Sebagai balasannya,
kau coret-coret dinding rumah dan meja makan

Saat kau berumur 5 tahun, dia membelikanmu pakaian2 yang mahal dan indah.
Sebagai balasannya, kau memakainya untuk bermain di kubangan lumpur dekat rumah

Saat kau berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah. Sebagai
balasannya, kau berteriak.”NGGAK MAU!!”

Saat kau berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola.
Sebagai balasannya, kau lemparkan bola ke jendela tetangga

Saat kau berumur 8 tahun, dia memberimu es krim.
Sebagai balasannya, kau tumpahkan hingga mengotori seluruh bajumu.

Saat kau berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursus ngaji. Sebagai
balasannya, kau sering bolos dan sama sekali tidak pernah berlatih.

Saat kau berumur 10 tahun, dia mengantarmu ke mana saja, dari kolam renang hingga sekolah
Sebagai balasannya, kau melompat keluar mobil tanpa memberi salam.

Saat kau berumur 11 tahun, dia mengantar kau dan teman-temanmu ke bioskop.
Sebagai balasannya, kau minta dia duduk di baris lain

Saat kau berumur 12 tahun, dia melarangmu untuk melihat acara TV khusus orang dewasa.
Sebagai balasannya, kau tunggu dia sampai di keluar rumah

Saat kau berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut, karena sudah waktunya
Sebagai balasannya, kau katakan dia tidak tahu mode.

Saat kau berumur 14 tahun, dia membayar biaya untuk kempingmu selama sebulan liburan
Sebagai balasannya, kau tak pernah meneleponnya..

Saat kau berumur 15 tahun, pulang kerja ingin memelukmu Sebagai
balasannya, kau kunci pintu kamarmu.

Saat kau berumur 16 tahun, dia ajari kau mengemudi mobilnya.
Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa peduli kepentingannya.

Saat kau berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telepon yang penting
Sebagai balasannya, kau pakai telepon nonstop semalaman

Saat kau berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kau lulus SMA
Sebagai balasannya, kau berpesta dengan temanmu hingga pagi.

Saat kau berumur 19 tahun, dia membayar biaya kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama.
Sebagai balasannya, kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang agar kau tidak malu di depan teman-temanmu.

Saat kau berumur 20 tahun, dia bertanya, “Dari mana saja seharian ini?”
Sebagai balasannya, kau jawab,”Ah Ibu cerewet amat sih, ingin tahu urusan orang!”

Saat kau berumur 21 tahun, dia menyarankan satu pekerjaan yang bagus utk karirmu di masa depan.
Sebagai balasannya, kau katakan,”Aku tidak ingin seperti Ibu.”

Saat kau berumur 22 tahun, dia memelukmu dengan haru saat kau lulus perguruan tinggi
Sebagai balasannya, kau tanya dia kapan kau bisa ke Bali.

Saat kau berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1set furnitur untuk rumah barumu.
Sebagai balasannya, kau ceritakan pada temanmu betapa jeleknya furnitur itu.

Saat kau berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya ttg rencananya di masa depan
Sebagai balasannya, kau mengeluh,”Aduuh, bagaimana Ibu ini, kok bertanya spt itu?”

Saat kau berumur 25 tahun, dia mambantumu membiayai penikahanmu Sebagai
balasannya, kau pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500km.

Saat kau berumur 30 tahun, dia memberikan beberapa nasehat bagaimana merawat bayimu.
Sebagai balasannya, kau katakan padanya,”Bu, sekarang jamannya sudah berbeda!”

Saat kau berumur 40 tahun, dia menelepon untuk memberitahukan pesta ulang tahun salah seorang kerabat.
Sebagai balasannya, kau jawab,”Bu, saya sibuk sekali, nggak ada waktu.”.

Saat kau berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu
Sebagai balasannya, kau baca tentang pengaruh negatif orang tua yang menumpang tinggal di rumah anak-anaknya.

Dan hingga suatu hari, dia meninggal dengan tenang, dan tiba-tiba kau teringat semua yang belum pernah kau lakukan. Semoga uraian di atas bisa memberikan banyak inspirasi dan motivasi.


Hikmah : Ya Allah Hapuskan Dosa2 Orang Tua ku dan muliakan & bahagiakan beliau di dunia dan akhirat....

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.’” (Al Isro’: 23)

by : Inspiring Story II (Kisah-Kisah Pembangun Jiwa)